
Banda Aceh (BaiturrahmanFM.com) — Bank Indonesia Provinsi Aceh bersama Pemerintah Aceh dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) meresmikan Rumah Produksi UMKM Capli sebagai industri pengolahan cabai pertama di Aceh yang merupakan bagian dari rangkaian Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Aceh 2025.
Acara yang berlangsung di Rumah Produksi UMKM Capli di Desa Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Agus Chusaini, serta Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh, Sari Nurmalisa Sungkar. Turut hadir pula para anggota TPID Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh, pejabat daerah, pelaku UMKM, dan perwakilan kelompok tani.
Agus Chusaini menegaskan komitmen Bank Indonesia dalam mendukung pengendalian inflasi pangan.“Rumah Produksi Capli bukan hanya simbol inovasi, tetapi bukti nyata bahwa kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan pelaku usaha mampu menciptakan solusi strategis untuk menjaga inflasi pangan tetap terkendali. Kami berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi UMKM lain di Aceh untuk terus berkembang”, jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Aceh melalui sambutan yang disampaikan oleh Sari Nurmalisa Sungkar memberikan apresiasi atas sinergi yang terjalin.“Kami mengapresiasi kreativitas UMKM Capli dalam mengubah tantangan menjadi peluang serta mendukung ketahanan pangan daerah. Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus bersinergi agar industri pangan lokal semakin kuat, harga tetap terjangkau, dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat”, ungkapnya.

Selain peresmian rumah produksi tersebut, rangkaian GNPIP Aceh 2025 juga mencakup kegiatan-kegiatan strategis yang menyasar penguatan sektor pangan dari hulu hingga hilir yaitu Penyerahan bantuan sarana dan prasarana budidaya cabai kepada 3 (tiga) kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Agro Sentral, Rahmat Bersama, dan Kuta Gunong, berupa peralatan pertanian, pupuk, dan dukungan teknis untuk meningkatkan produktivitas cabai.
Kemudian dilaksanakan pendistribusian sebanykj 500 bibit cabai untuk mendukung program urban farming di Desa Deah Glumpang dan Desa Gampong Baru, sebagai upaya mengoptimalkan lahan pekarangan di wilayah perkotaan serta Capacity Building Pengolahan Tanah untuk Budidaya Cabai bagi kelompok tani di kedua desa tersebut, mencakup teknik pengolahan lahan, pemupukan berimbang, pengendalian hama terpadu, dan pemanfaatan teknologi sederhana.

Sebagai penutup, rangkaian kegiatan GNPIP Aceh 2025 diakhiri dengan Gerakan Panen Cabai Bersama di kelompok binaan Bank Indonesia, yaitu Kelompok Tani Ceulah Beumaju di Desa Lamjabat. (*)


