
Kuala Lumpur, Malaysia – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN–India dalam ASEAN–India Post Ministerial Conference (PMC) di Kuala Lumpur (10/7). Menlu Sugiono menyampaikan bahwa selama lebih dari 30 tahun, ASEAN dan India telah menjadi mitra yang konsisten dalam memajukan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.
“Kemitraan ASEAN–India telah teruji selama lebih dari tiga dekade. Kini saatnya kita perkuat fondasi kerja sama yang lebih visioner, inklusif, dan berdampak nyata,” pungkas Menlu Sugiono.
“Ke depan, saya yakin kemitraan ini akan terus menguat dan menjadi kekuatan positif bagi perdamaian dan kemakmuran kawasan maupun global,” lanjut Menlu Sugiono. Dalam pertemuan, Menlu Sugiono menggarisbawahi tiga isu utama yang menjadi perhatian bersama ASEAN-India, yakni keamanan kawasan, kerja sama ekonomi, dan ketahanan pangan.
Guna menjaga stabilitas kawasan, Menlu Sugiono menekankan pentingnya menjunjung prinsip penyelesaian damai dalam menghadapi dinamika geopolitik yang semakin tidak stabil. “Perselisihan dan konflik harus diselesaikan secara damai, melalui dialog dan diplomasi, bukan kekerasan,” tegas Menlu Sugiono.
Dalam merespons situasi di Asia Selatan, Indonesia menyerukan semua pihak untuk menahan diri secara maksimal. Menlu juga menekankan bahwa sebagai negara pihak pada Treaty of Amity and Cooperation (TAC), India diharapkan menjadi contoh dalam menjunjung prinsip dialog, saling menghormati, dan penyelesaian damai sengketa.
Dalam isu ekonomi, Menlu Sugiono menekankan pentingnya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, terutama di tengah perlambatan ekonomi global. Untuk itu, ASEAN dan India perlu memperkuat kerja sama ekonomi, memperdalam interaksi sektor bisnis (business-to-business), serta meningkatkan konektivitas maritim antar kawasan.
“Konektivitas adalah kunci penguatan arsitektur ekonomi kawasan. Kami mendukung penuh penetapan tahun 2026 sebagai ASEAN–India Year of Maritime Cooperation,” jelas Menlu Sugiono.
Menlu Sugiono juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Ia menyoroti pentingnya investasi pada teknologi pertanian dan penguatan rantai pasok pangan untuk memastikan ketahanan jangka panjang. Sebagai contoh konkret, Pemerintah Indonesia terus mendorong program Makan Bergizi Gratis sebagai bagian dari strategi nasional memperkuat ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
Menlu Sugiono menutup pernyataannya pada pertemuan ASEAN-India dengan menegaskan dukungan Indonesia terhadap diadopsinya Plan of Action to Implement the ASEAN–India Comprehensive Strategic Partnership 2026–2030, yang akan menjadi panduan arah kerja sama lima tahun ke depan. Delegasi India pada ASEAN-India PMC dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Pabitra Margherita.(*)
*Sumber : kemlu.go.id