
Fukuoka, Jepang – KBRI Tokyo terus melaksanakan program pelindungan dan pelayanan WNI yang tersebar di 47 prefektur di Jepang. Program jemput bola kembali dilakukan di Prefektur Fukuoka pada 11–14 September 2025 melalui rangkaian kegiatan yang meliputi kunjungan ke berbagai komunitas WNI, pelayanan imigrasi dan kekonsuleran, serta pertemuan dengan otoritas terkait di Fukuoka.
“Optimalisasi pelayanan dan pelindungan terhadap WNI terus dilakukan oleh KBRI Tokyo, kali ini di Prefektur Fukuoka. Kami berdialog langsung dengan komunitas WNI, menyimak keseharian mereka dalam bekerja, kuliah, dan berinteraksi dengan masyarakat maupun otoritas Jepang. Kami juga mengingatkan agar mereka melakukan lapor diri di KBRI Tokyo, menaati peraturan yang berlaku di lingkungan kerja, kampus, dan tempat tinggal, serta menjaga komunikasi antarsesama WNI,” ujar Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo, Maria Renata Hutagalung, yang hadir langsung dalam rangkaian kegiatan di Fukuoka.
Turut mendampingi antara lain Koordinator Fungsi Politik Titik Nahilal Hamzah; Sekretaris Pertama Fungsi Politik Gina Anggraini; Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud Iqbal Mohammad Amrullah; Sekretaris Ketiga Fungsi Protokol dan Konsuler Nadya Nabila Hayanto; serta Atase Imigrasi Arya Pradhana Anggakara.
“Dalam kesempatan ini kami juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak di lingkungan Pemerintah Prefektur Fukuoka, mulai dari Wakil Gubernur, Imigrasi, hingga Kepolisian Fukuoka. Pertemuan membahas berbagai hal, khususnya peningkatan jumlah WNI di Fukuoka yang memerlukan perhatian dan kerja sama dengan Pemerintah Daerah. Bersama pihak kepolisian dan imigrasi juga dibahas penguatan kerja sama untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum oleh warga negara Indonesia,” tambah Maria Renata Hutagalung.
Selain bertemu otoritas Prefektur Fukuoka, KBRI Tokyo juga mengadakan pertemuan dengan sejumlah komunitas WNI, yakni Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Fukuoka, kelompok dosen WNI, Asosiasi Indonesia Kyushu (AIK), Komunitas Gereja Interdenominasi Injili Indonesia (GIII), serta Muslim Fukuoka (Musfuk) yang mencakup organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Fukuoka.
Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Tokyo, Iqbal Mohammad Amrullah, menjelaskan bahwa berbagai isu dibahas dalam pertemuan tersebut, antara lain peningkatan aktivitas PPI Fukuoka dalam promosi Indonesia, pelayanan di bidang ketenagakerjaan, kemudahan layanan dan akses ke KBRI Tokyo, serta upaya peningkatan komunikasi antara komunitas WNI dan KBRI Tokyo.
Pelayanan jemput bola KBRI Tokyo berupa layanan imigrasi dan kekonsuleran mendapat sambutan antusias dari WNI di Fukuoka. Sebanyak 285 WNI memanfaatkan pelayanan paspor. Selain itu, puluhan WNI memperoleh layanan kekonsuleran KBRI Tokyo, termasuk konsultasi pernikahan, perceraian, dan surat keterangan lahir. Kegiatan jemput bola ini juga mencakup layanan konsultasi ketenagakerjaan, pembuatan surat keterangan pindah, dan dokumen kekonsuleran lainnya.(*)
*Sumber : kemlu.go.id/berita


